Minggu, 13 Maret 2011

Penghasilan Pemulung Menjanjikan

Bandung - Pemulung di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, mengaku bisa mendapatkan penghasilan hingga ratusan ribu rupiah dalam satu minggu.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang pemulung bernama Holidin (31) warga Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat, yang ditemui sedang memilah sampah diantara gunungan sampah, Sabtu (13/3).

Holidin mengakui kalau ia bisa mengumpulkan sekitar 60 ton sampah, dan mendapatkan upah minimal Rp 350.000,00 dan paling besar Rp. 600.000,00 dalam lima hari.

Berprofesi sebagai pemulung meskipun memiliki risiko kecelakaan tertimbun alat berat atau sampah dan terserang penyakit, menurutnya lebih baik daripada jadi pengemis. "Sampah tiap hari ada, semua orang yang cari sampah disini nggak takut nggak dapat uang. Jadi pengemis bisa kena razia, selain itu kesannya jadi seperti pemalas," katanya. [ pikiranrakyat.com ]

Kamis, 10 Maret 2011

Beginilah Kehidupan Para Pemulung di Kamboja

Phnom Penh - Sampah selalu jadi problem bagi warga kota-kota besar. Namun, ternyata sampah juga menjadi “sumber kehidupan” bagi warga miskin. Layaknya di negara kita, di pinggiran kota Phnom Phen Kamboja, juga banyak pemulung yang hidup di kawasan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Diperkirakan jumlahnya mencapai 2000 warga, 600 diantaranya adalah anak-anak. [indotainment.info]

Selasa, 01 Maret 2011

Lapak Sampah Terpadu Desa Cililin

Bandung - Lapak Sampah Terpadu Desa Cililin kabupaten Bandung Jawa Barat adalah program pemberdayaan pemulung sampah dengan prinsip penampungan dan pengelolaan sampah anorganik. Program dengan sistem pembentukan kelompok pemulung dan pencacah sampah itu telah sukses dan terbukti meningkatkan kualitas hidup pemulung. Program ini telah membantu 325 pemulung dengan tingkat pendapatan yang meningkat 100 %.

Tujuan :
1.Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
2.Mengembangkan potensi ekonomi dan kebersihan daerah.
3.Meningkatkan kapasitas dan kopetensi masyarakat dalam usaha daur ulang sampah anorganik.
4.Untuk mengurangi tingkat pencemaran sampah.
5.Untuk membangun jaringan usaha masyarakat.

jasainternetmarketing.com

TPA Jalupang Kelebihan Kapastitas, Picu Ratusan TPS Liar

Karawang.- Tempat pembuangan Akhir (TPA) sampah di TPA Jalupang, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang yang sudah melebih kapasitas memicu munculnya ratusan titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang tersebar merata hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Karawang.

Dari pantauan "PRLM", Selasa (1/2) beberapa titik tempat pembuangan sampah liar berada di jalan-jalan perumahan dan di bantaran Sungai Citarum. sampah pun hanya ditumpuk begitu saja menunggu untuk diangkut. Beberapa diantaranya dibakar hingga menimbulkan polusi.

Ruhyan (35), salah seorang warga Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat mengatakan Dipo mobil bak sampah juga menjadi salah satu tempat pembuangan sampah bagi masyarakat sekitar Karangpawitan. Padahal tempat tersebut hanya berjarak 50 meter dari sekolah. "Kebanyakan sampah rumah tangga yang dibuang. Karena tidak diangkut, jika sore hari hanya dibakar oleh warga saja, sisanya juga ada yang dikais oleh pemulung," katanya.

Kondisinya yang sama juga terjadi di Kecamatan Klari. Tumpukan sampah yang berlokasi di tempat pembuangan sampah sementara(TPSS) Kampung Kalihurip Desa Duren, Kecamatan Klari semakin meluas. Bahkan, tak jarang sampah tersebut tumpah ke jalanan karena sudah tak tertampung bak kontainer yang disiagakan petugas kebersihan.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Cipta Karya Kab. Karawang, Agus Sugiono mengatakan Pemicu terjadinya penumpukan sampah yang tersebar hampir di seluruh Kab. Karawang,salah satunya disebabkan adanya peningkatan volume sampah baik sampah domestik (rumah tangga) maupun sampah pasar yang cenderung meningkat.

Sedangkan daya angkut statis sehingga dengan sendirinya penumpukan sampah meningkat."Volume sampah di Kabupaten Karawang ini hampir 1000 ton perhari, sementara mobil bak pengangkut sampah hanya sekitar 40 unit. Ini sangat tidak ideal," ujarnya.

pikiran-rakyat.com