Jakarta - Pemulung dan pencari
barang beras yang tinggal di bawah kolong jembatan mengeluh kepada calon
gubernur Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi. Kelak jika menjadi Gubernur DKI,
Jokowi tak menggusur tempat mereka yang menjadi sumber penghasilannya.
"Saya
sudah cocok tinggal di sini. Tapi kami memohon jangan diusir dari sini,"
ujar Karto dalam obrolan para pemulung dengan Jokowi di pinggir kali Ciliwung,
Jakarta Timur, Minggu (27/5/2012).
Lain
lagi dengan Ibu As. Ia mengaku pemulung dan pencari barang bekas sejatinya
tidak mau tinggal di bawah jembatan dengan tempat yang tidak layak. Apalagi
sirkulasi udaranya tidak sehat. Jika banjir tiba, keluhnya, tempat tingalnya
terendam, juga yang lain.
"Memang
sebenarnya enggak layak, tapi yang namanya pemulung layak saja di sini. Asal
jangan dikutip sama kamtib. Dimintain jatah. Sehari saja belum tentu dapat 10
ribu," Ibu As mengeluh.
Mendengar
keluhan, Jokowi menanyakan keinginan mereka seperti apa. "Apakah mau
dibuatkan rumah susun. Kalau iya perlu ada tanahnya. Yang pasti dekat dan nanti
akan dipikirkan," ujar Jokowi yang biasa mengenakan kemeja kotak-kotak.
Jokowi
juga meyakinkan para pemulung, bahwa hak mereka untuk kesehatan dan pendidikan
akan mendapat jaminan pemerintah. Seperti biasanya, Jokowi menawarkan kepada
mereka kartu sehat dan kartu pendidikan untuk anak-anak.
Warga
berharap banyak dengan penjelasan Jokowi. Mereka mengaku tak bisa mendukung
sepenuhnya kecuali dengan doa. Di akhir acara, dengan dipimpin salah satu
pemuka agama, pemulung dan pencari barang berkas berdoa bersama untuk pemimpin
lebih baik ke depan.
"Warga
enggak memiliki apa-apa untuk diberikan. Warga di sini hanya memberi dukungan
doa kepada Pak Jokowi. Semoga perjalanan menuju DKI 1 diberi keselamatan dan
kesehatan," ucap salah satu warga menutup pertemuan sore itu.
Tribunnews.com