Jumat, 03 Agustus 2012

Mahasiswa IPB Bina Anak Pemulung

Bogor - Sebanyak 26 mahasiswa tingkat persiapan bersama (TPB) IPB membina anak-anak pemulung di Desa Cibanteng, Kabupaten Bogor.

"Anak-anak itu dibina melalui kegiatan Sanggar Didik Impian (SDI) yang terpusat di Majelis Talim Al Hidayah Kebon Kopi RT01/RW02 Desa Cibanteng, Kecamatan Dramaga," kata Luqman Setiadi, pengajar SDI di Bogor.

Lukman bersama pengajar di SDI berharap dengan didirikannya sanggar itu akan dapat meningkatkan kepedulian mahasiswa pada kondisi sosial di sekelilingnya.

"Siswa dan masyarakat perlu didorong akan pentingnya pendidikan pada masa depan, selain mengajarkan mereka untuk mencintai ilmu pengetahuan," katanya.

Menurut Lukman, ada pengalaman lucu saat pertama kali mengajar di SDI.

Ia sempat diidolakan oleh anak muridnya yang berumur 4--5 tahun itu.

"Baju saya hampir sobek ditarik-tarik mereka," katanya.

Ia menjelaskan bahwa anak-anak Desa Cibanteng itu dapat memperoleh ilmu dengan gratis dari mahasiswa IPB yang dengan penuh pengabdian rela berbagi ilmu untuk salah satu desa lingkar kampus ini.

Sanggar Didik Impian, kata dia, adalah sebuah nama yang unik dan dipilih oleh kelompok mahasiswa sebagai label untuk kegiatan belajar mengajar yang mulai aktif sejak 28 Oktober 2011.

Kegiatan mengajarnya diperuntukan, baik bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun untuk anak usia kelas 6 SD.

Materi yang diajarkan merupakan penguatan materi-materi umum yang biasa didapat di sekolah, seperti matematika, IPA, IPS, dan agama.

Selain itu, kata dia, setiap dua bulan sekali diadakan kegiatan nonton bareng (Nobar).

Tujuan Nobar, kata dia, adalah untuk menyaksikan film yang menarik dan memotivasi anak-anak untuk berjuang dan berprestasi.

"Kami juga telah memberikan pohon untuk masing-masing kelas, yaitu pohon rambutan Irian, supaya mengikat mereka untuk mengikuti kegiatan ini," katanya.

Pohon tersebut dirawat oleh siswa-siswa di masing-masing kelas.

Selain itu, juga diajarkan untuk berkreasi mulai bernyanyi, menari, dan membuat aneka prakarya.

Relawan pengajar sejawat Luqman adalah Akrom, Fajar, Handoko, Sarah, Diana, Milion, Nurrohman, Ramdan, Zahwan, Abdulloh, Giant, Wardah, Uswah, Zulfikar,Yuni, Nanda, Dita, Yunita, Akmal, Adis, Holil, Sarah, Gilang, Aisyah, Nerisa, dan Kurnia Romadona. 

antaranews.com