Kamis, 16 Februari 2012

Demi Sesuap Nasi, Pemulung Demo PT Semen Gresik

Tuban - Sejumlah 160 para pemulung dari Desa Karanglo Kecamatan Kerek, berunjuk rasa di depan mesin penggiling batu (Kruser) operasi Tuban 1 PT. Semen Gresik sekitar jam 08.15 tadi pagi sampai jam 15.30 wib.

Tuntutan mereka adalah agar dapat kembali mengambil sampah-sampah dari pabrik, untuk kemudian diambil dan dijual, “tuntutan kita cuma satu, kembalikan pembuangan limbah ke tempat awal saja, tidak lebih”, teriak Samari salah satu pemulung.

Aksi berjalan tegang, ketika para pemulung ini tidak mau ditemui perwakilan oleh PT. Semen Gresik yang tidak bisa mengambil keputusan, bisa dan tidaknya untuk mengembalikan pembuangan kembali di TPA yang lama yang tak jauh dari operasi peledakan PT.Semen Gresik, “pokoknya yang ke sini harus bisa mengambil keputusan sekarang juga, kalau masih akan di rapatkan silahkan kembali, kami akan tetap di sini”, lantang samari dengan sorakan pemulung lainya.

Aksi yang dilakukan para pemulung dengan cara memblokir operasi penggilingan batu PT. Semen Gresik, dimaksudkan agar tuntutan mereka bisa terpenuhi, namun sampai siang hari tak satupun yang tampak dari perwakilan PT. Semen Gresik yang muncul dipermukaan pendemo para pemulung ini. Baru kemudian sekitar jam 14.00 dari pihak Bina Lingkungan PT.Semen Gresik yang diwakili Wahyu Darmawan menemui mereka, itupun masih belum ada hasil kesepakatan antara keduanya. Sedangkan dari para pemulung tetap menginginkan harus ada kesepakatan hari ini juga. Sementar wahyu usai menemui para pendemo juga langsung kembali dengan alasan mau merapatkan tuntutan mereka di kantor.

Meskipun belum ada hasil, Aksi bertambah seru, ketika pihak PT. UTSG saat meledakan batuan kapur yang berada di dekat 1 kilo dari pendemo, sorak bercampur emosi mewarnai hati mereka, ketika debu hasil peledakan bertebaran “Itu lo mas, lihat toh debu, dari sini saja, getaranya banyak dirasakan, apalagi dekat dengan rumah kami, hanya berjarak 300 meter dari lokasi peledakan, ben dino aku ngrungokno”, teriak warga lainya.

Para pemulung mulai dari anak-anak sampai bapak-bapak, bahkan nenek tua renta berumur 74 tahun juga nimbrung ikut aksi, demi memperjuangkan nasib mereka yang sengaja diabaikan oleh PT. SG. Pasalnya sampah yang semula dibuang di tempat yang dijadikan obyek pekerjaan bagi daerah Ring 1, ternyata sudah hampir dua bulan sampah dialihkan pembuangan oleh PT.Semen Gresik, “Paling gih angsal 2 kg toh nak”, ujar Sawini Nenek yang berumur 74 tahun tersebut.

Para pemulung belum mengetahui secara pasti penyebab dialihkannya pembuangan sampah, hingga memaksa rakyat jelata yakni tukang pemulung sampai melakukan demo. Demi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, “Lah iki wes kadung utang akeh, rong ulan gak mek sampah, terus piye nek mangan, persil yo dikeduki pabrik, terus piye ngeneki mas nasibku???”, teriak perempuan lainya sebelum mereka membubarkan diri karena jarum jam sudah jam 15.30.

sosialnews.com